Jumat, 01 April 2011

PELAYANAN PENYEDIAAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN


1.      KETERSEDIAAN OBAT SESUAI KEBUTUHAN

a.       Pengertian

Obat yang digunakan untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas harus sesuai dengan populasi berarti jumlah (kuantum) obat yang tersedia di gudang minimal harus sama dengan jumlah kebutuhan obat yang seharusnya tersedia.

b.       Definisi Operasional

Ketersediaan Obat untuk pelayanan kesehatan dasar di puskesmas pada satu wilayah kerja tertentu.

c.       Cara Perhitungan / Pengukuran

Pembilang : Jumlah dan jenis obat yang dapat disediakan untuk pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas
Penyebut : Jumlah dan jenis obat yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas Rumus :

                                             Jumlah dan jenis obat yang dapat disediakan untuk pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas
Ketersediaan Obat
 sesuai kebutuhan    =                                                                                                                                             x 100 %
                                                                                                                               
        Jumlah dan jenis obat yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas


% Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan tersebut dapat dihitung dengan terlebih dahulu menghitung tingkat ketersediaan untuk masing-masing jenis obat :
Menghitung Tingkat Ketersediaan untuk masing-masing jenis obat :
Rumus :

                                                Jumlah Obat yang tersedia
Tingkat Ketersediaan Obat   =                                                    x 100 %
Pemakaian selama 1 tahun

Keterangan : Nilai yg dianggap memenuhi Tingkat Ketersediaan adlh >100 %

 

e.       Sumber Data

LPLPO, Kartu Stok dan RKO (Rencana Kebutuhan Obat)

f.       Kegunaan

  • Mengetahui tingkat ketersediaan obat untuk pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas
  • Mengetahui indikasi kesinambungan pelayanan obat untuk mendukung pelayanan kesehatan di Puskesmas

g.       PEDOMAN

    • Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) yang diterbitkan oleh Menteri Kesehatan
    • Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan untuk Pelayan Kesehatan Dasar yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI

2.      PENGADAAN OBAT ESENSIAL

a.       PENGERTIAN

Obat esensial adalah obat terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan, mencakup upaya diagnosis, profilaksis, terapi dan rehabilitasi, yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya.  Penetapan obat yang masuk dalam DOEN (Daftar Obat Esensial Nasional) telah mempertimbangkan factor Drug Of Choice, analisis biaya manfaat dan didukung dengan data kimia. Untuk pelayanan kesehatan dasar maka jenis obat yang tersedia di puskesmas HARUS sesuai dengan pola penyakit dan diseleksi berdasar DOEN agar tercapai prinsip efektifitas dan efisiensi.

b.       DEFINISI OPERASIONAL

Prosentase pengadaan obat esensial untuk pelayanan kesehatan dasar di puskesmas

c.            CARA PERHITUNGAN / PENGUKURAN


Pembilang : Jumlah item obat esensial yang diadakan untuk pelayanan kesehatan dasar di puskesmas
Penyebut : Jumlah item obat esensial yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan dasar di puskesmas Rumus :
  Jumlah item obat esensial yang diadakan untuk pelayanan kesehatan dasar di puskesmas
Pengadaan Obat Esensial =                                                                                                                                      x 100 %
           Jumlah item obat esensial yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan dasar di puskesmas

 



d.  SUMBER DATA

1.   LPLPO
2.   Kartu Stok
3.   RKO
4.   Dokumen Pengadaan Obat

e.  KEGUNAAN

Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemanfaatan dana pengadaan obat

f.   PEDOMAN

a.   Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) yang diterbitkan oleh Menteri Kesehatan
b.   Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan untuk Pelayan Kesehatan Dasar yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI

3.      PENGADAAN OBAT GENERIK

a. PENGERTIAN

OBAT GENERIK adalah obat dengan nama sesuai dengan zat berkhasiat yang dikandungnya, dan dengan harga yang relatif terjangkau oleh masyarakat.
Sesuai Permenkes No. 085/Menkes/Per/1989 bahwa di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah wajib menggunakan obat generik sebagai penunjang pelayanan kesehatan.

b.       DEFINISI OPERASIONAL

Prosentase pengadaan Obat Generik untuk pelayanan
kesehatan dasar di puskesmas

CARA PERHITUNGAN / PENGUKURAN

Pembilang : Jumlah item obat generik yang diadakan untuk pelayanan kesehatan dasar di puskesmas
Penyebut : Jumlah item obat generik yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan dasar di puskesmas Rumus :
      Jumlah item obat generik yang diadakan untuk pelayanan kesehatan dasar di puskesmas
Pengadaan Obat
Generik              =                                                                                                                                       x 100 %
      Jumlah item obat generik yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan dasar di puskesmas

Dengan ketentuan bahwa Obat esensial yang termasuk dalam DOEN untuk pelayan kesehatan dasar adalah Obat Generik, kecuali apabila ada jenis obat yang tak tersedia generiknya



Rumus II ( usulan )
Jumlah item obat generik yang diadakan untuk pelayanan kesehatan dasar di puskesmas
% Pengadaan
Obat Generik       =                                                                                                                                    x 100 %
Jumlah seluruh item obat yang diadakan untuk pelayanan kesehatan dasar di puskesmas

c.  SUMBER DATA

1.   LPLPO
2.   Kartu Stok
3.   RKO
4.   Dokumen Pengadaan obat

d.  KEGUNAAN

􀂃 Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemanfaatan dana
pengadaan obat

e.  PEDOMAN

o   Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) yang diterbitkan oleh Menteri Kesehatan
o   Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan untuk Pelayan Kesehatan Dasar yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI

 

 

X. PELAYANAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK

1.      PENULISAN RESEP OBAT GENERIK

a.       PENGERTIAN

OBAT GENERIK adalah obat dengan nama sesuai dengan zat berkhasiat yang dikandungnya, dan dengan harga yang relatif terjangkau oleh masyarakat.
Sesuai Permenkes No. 085/Menkes/Per/1989 bahwa dokterdokter yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah wajib menulis resep obat generik.

b.       DEFINISI OPERASIONAL

Prosentase penulisan obat generik di rumah sakit pemerintah

c.       CARA PERHITUNGAN / PENGUKURAN

Pembilang : Jumlah resep obat generik yang ditulis
Penyebut : Jumlah resep yang ditulis
Konstanta : 100

Rumus :

Jumlah resep obat generik yang ditulis
Penulisan Resep Obat Generik   =                                                                     x 100 %
Jumlah resep yang ditulis

Dengan ketentuan bahwa dalam satu lembar resep dapat mengandung lebih dari 1 (satu) resep ( “R/” )

d.       SUMBER DATA

􀂃 Arsip resep di RS atau Rekam medik
􀂃 Laporan pemakaian obat generik di RS ( Tabel 2.X )

e.       KEGUNAAN

Meningkatkan efektifitas dan efisiensi serta pemerataan
pelayanan obat

f.       PEDOMAN

1.         Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) yang diterbitkan oleh
Menteri Kesehatan
2.         Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan untuk Pelayan Kesehatan Dasar yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Departemen Kesehatan RI
3.         Permenkes No. 085/Menkes/Per/1989